Uang ku ditolak, malah aku disuruh
pergi.
![Description: Narrow horizontal](file:///C:\Users\4D\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)
Dengan sedikit cuek
tanpa bersalah aku mulai menancapkan gas motorku…. Eeee ternyata ada beberapa
polisi dengan motor dan mobil sudah menunggu para pelanggar lalu lintas. Aku
melihat seorang polisi menunjuk jari nya kepada ku, tapi aku pura-pura bertanya
sambil menunjuk dada ku….. polisi itupun mengangguk dan menyuruh ku untuk ke
tepi jalan…. Aku tahu apa salah ku… karena aku mengambil jalur lambat sekalian
melanggar lampu lalu lintas yang sedang menyala merah.
Aku ke tepi, sementara
polisi itu memberi hormat dan berkata : “selamat pagi pak! Bisa lihat surat-suratnya?”
Aku meraba kantong celana, “busyet!” Aku lupa membawa dompet, dengan agak gugup
aku ingat-ingat dimana aku taruh dompetku? Tiba-tiba aku ingat, aku membuka
bagasi motor ku tapi gak ada dompet di dalamnya… aku acak-acak bagasi itu…
ajaib atau kebetulan aku ketemu STNK dan juga SIMku ada di sana… Aku berikan
kepada polisi… cepat sekali dia melihat SIM dan STNK tanpa membacanya karena itu
kesan yang kulihat dari matanya, lalu berkata kepadaku; “bapak tahu apa
salahnya?” Aku mengangguk sambil menyahut, “Ditilang aja pak!” Polisi itu
berkata; “ikut saya”, aku kemudian mengikuti langkah kakinya, surat-surat ku
dia serahkan kepada temannya, polisi yang lainnya. Aku lalu berkata kepada
polisi itu, yang sekarang memegang surat-surat ku itu, “Ditilang aja pak!”
Polisi itu menatap ku dan berkata, “pernah ditilang?” Jika bapak saya tilang,
maka bapak akan ikut sidang” saya menjawab, “ya, tilang aja pak!” dia lalu
berjalan ke arah mobil sembari berkata “mau dibantu?” saya bilang “mau pak,
tapi aku gak bawa dompet” sambil aku meraba saku celana kiri, kanan dan
belakang. Dia bertanya “lalu surat-surat ini ditaruh dimana? Dibawa dimana?”
saya bilang kepadanya, “aku ambil dari bagasi”. Dia bertanya, “ada bawa uang
berapa?” Kali ini aku memasukkan tanganku ke saku celana dan meraba terasa ada
kertas di dalam, aku keluarkan ternyata satu lembar uang lima ribu rupiah. Aku
berkata kepada polisi itu, “lima ribu pak” sambil aku sodorkan uang itu
kepadanya. Polisi itu berkata, “ya sudah lain kali jangan melanggar lagi, ini
surat-suratnya. Silahkan jalan” Uang lima ribu ku TIDAK diambilnya.
“Terima kasih pak”,
kataku sambil melangkah ke arah motorku. Batin ku berkata, dia polisi yang
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar